Kooperatif - Sekolah Kristen Kalam Kudus Timika

2020-10-16

Kooperatif

Kooperatif

 

Kooperatif

Bacaan Alkitab hari ini:  1 Timotius 12: 17

“Tetapi justru karena itu aku dikasihani,  agar dalam diriku ini,  sebagai orang yang oaling berdosa,  Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya.  Dengan demikian akau menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup kekal.”(ayat 16)

Nilai kasih itu nyata melalui toleransi; dan orang yang toleran itu cirinya kooperatif.  Kooperatif itu suka untuk bekerja sama bersama-sama. 

Apakah mudah menjadi orang yang kooperatif?  Tidak mudah.  Menjadi orang yang kooperatif untuk mencapai suatu tujuan bersama sangat tidak mudah.  Dibutuhkan banyak sikap sabar dan menahan diri menerima segala kelebihan dan kekurangan anggota tim agar bisa tetap bekerja sama bersama-sama.  

Di dalam Alkitab, kata “toleransi” sejajar dengan kata Yunani makrothumia,  yang artinya panjang sabar dan menahan diri.  Pribadi yang menjadi contoh sempurna dalam hal ini adalah Tuhan kita, Yesus Kristus.  Ia adalah pribadi yang toleran dalam kekudusan-Nya dan mau memakai Paulus sebagai rekan dalam tim-Nya.  Siapa Paulus sehingga Tuhan mau pakai dia?  Bumi dan langit perbedaannya.  Bayangkan bagaimana karakter Tuhan yang panjang sabar dan dapat menahan diri di sepanjang via Dolorosa menuju kayu salib.   Berbeda jauh dengan karakter Paulus yang kasar dan reaktif, yang suka mengancam dan membunuh (Kis. 9:1).  Setelah bertobat, Paulus pun masih punya banyak kelemahan.  Ia sangat kaku dan tidak mau kooperatif ketika Barnabas mengeluarkan ide mengajak Markus turut serta dalam tim (Kis. 15: 37-39).  Syukurlah karakter ini diubah pelan-pelan oleh Tuhan dalam dirinya (Bdk. 2Tim. 4: 11).  Jadi, dalam relasi dan kebersamaannya dengan Kristus, Paulus menyadari betapa panjang sabarnya Tuhan Yesus terhadap dirinya.  Tentu mudah bagi Yesus untuk melakukannya karena Ia adalah Tuhan.  

Oleh karena mengalami contoh kasih Tuhan ini, maka Paulus pun menerapkannya dalam relasinya dengan Timotius dan rekan-rekan sepelayanan lainnya.  Tentu tidak mudah bagi Paulus.  

Menariknya, toleransi dalam aksara China adalah ? (r?n), diartikan menahan diri.  Aksara ini terbentuk dari dua gambar, yaitu pisau yang tajam pada bagian atas dan hati atau jantung pada bagian bawah.  Menahan diri itu seperti sebuah sikap hati yang tetap tak tergoyah menahan rasa sakit akibat pisau yang menusuknya.  Itulah karakter yang diperlukan dalam kooperatif, kerja sama bersama-sama.  Itulah toleransi yang sesungguhnya. 

_Kasih itu sabar (makrothumia), kasih itu murah hati.  1 Korintus 13: 4._

(@Renungan Nilai Inti SKKK Timika)

Baca Rekomendasi Terkait Lainnya

Baca Rekomendasi Kategori Lain

Sekolah Kristen Kalam Kudus Timika ©