Kapal itu Punya Tuhan!
Sebagai guru Kristen, Kristus menempatkan kita di kapal-Nya. Sesuai dengan keinginan hati-Nya. Sebagian dari kita ada yang ditempatkan di kapal-Nya, kapal institusi sekolah Kristen. Sebagian lagi ditempatkan di kapal-Nya yang lain, institusi sekolah negeri. Ada yang ditempatkan di kapal yang berukuran besar, ada juga yang ditempatkan di kapal kecil. Semua diatur dan ditempatkan oleh Tuhan di semua kapal milik-Nya.
Kalau menyadari diri kita hanyalah sebagai pekerja, apakah kita bisa semaunya mengatakan mereka yang ditempatkan Tuhan di kapal sekolah Kristen itu eksklusif? atau, kita dengan seenaknya mengatakan yang ditempatkan Tuhan di sekolah negeri itu "tidak pelayanan lagi"? Apakah kita juga bisa mengatakan bahwa mereka yang ditempatkan Tuhan di sekolah-Nya di kota besar itu hidupnya jauh lebih enak dibanding yang ditempatkan-Nya di pedalaman? Atau, mereka yang ditempatkan di pendidikan usia dini itu nelayan kelas dua?
Bukankah bagian kita masing-masing adalah hanya menerima dengan syukur dan menjalankan apa yang dipercayakan Tuhan: menjala dan memikirkan bagaimana bisa mendapatkan ikan sebanyak mungkin?
Bukankah kalau kita berhasil mendapat ikan, maka kita akan bergembira? Bukankah kalau mengetahui sesama pekerja yang ditempatkan Tuhan di kapal yang lain, sekolah negeri, berhasil juga mendapatkan ikan, bukankah kita akan ikut bergembira? Ketika mengetahui ada rekan kita, di kapal berukuran kecil, berhasil masuk ke teluk terpencil dan mendapatkan banyak ikan di sana, bukankah kita akan ikut bergembira? Kita bergembira karena sadar bahwa kita sendiri tidak mungkin ke sana. Kalau ke sana, kapal kita yang besar itu pasti akan terkandas oleh karang.
Kita ikut bergembira karena rekan di kapal yang lain berhasil menjala ikan. Kita bergembira karena tahu Tuhan yang empunya kapal pasti juga akan bergembira menyambut kita dermaga-Nya. Kita bergembira karena kita sama-sama berhasil pulang dengan selamat menunaikan panggilan-Nya menjala dan mendapat ikan di samudera yang penuh tantangan.
Kalau mengerti kapal-kapal itu punya Tuhan, maka bagian kita memang hanya ini: menjala dan bergembira bersama-sama. Bersama kawan sekerja dan bersama Kristus. Selamat bergembira!
NOLA, 30 Agustus 2022
NLR
FOLLOW THE Sekolah Kristen Kalam Kudus Timika AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Sekolah Kristen Kalam Kudus Timika on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram